Allah ﷻ juga berwasiat kepada para orang tua untuk membimbing dan mendidik anak-anak mereka sebagaimana firman Allah ﷻ ta’ala:
يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ
Allah mewasiatkan kepadamu tentang anak-anakmu (An Nisa: 11)
Maka wasiat Allah ﷻ kepada para orang tua terhadap anak-anak mereka lebih didahulukan daripada wasiat Allah ﷻ kepada anak-anak terhadap orang tua mereka[5].
Nabi kita yang mulia telah mengabarkan bahwa kedua orang tua memiliki pengaruh yang luar biasa kepada anak-anak mereka dalam aqidah dan agama mereka terlebih lagi akhlaq dan tabiat mereka. Rasulullah bersabda:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيْمَةِ تَنْتِجُ الْبَهِيْمَةَ، هَلْ تَرَى فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ “Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani. Sebagaimana permisalan hewan yang dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat ada cacat?”