adm-pondok

Keutamaan menuntut Ilmu

Pada hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699) Makna Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga, ada empat makna sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali: Pertama: Dengan menempuh jalan mencari ilmu, Allah akan

Syi’ar-syiar hari Raya Ied

🎙️Asy-Syaikh Abdullah bin Shalih al-Fauzan -hafizhahullah- berkata : Dari Abdillah bin Qurth رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم : sesungguhnya hari yang paling agung dan mulia di sisi Allah ta’ala adalah hari An-Nahr (10 Dzulhijah) dan hari Al-Qor (hari setelahnya) . Hadits riwayat abu daud dengan sanad jayyid Hadits tersebut di atas merupakan dalil tentang keutamaan hari Nahr dan bahwasanya hari tersebut hari yang agung dan mulia

Sebab-sebab Untuk Meghilangkan Rasa Sedih

Imam Ibn Baaz -rahimahullah- berkata : Diantara sebab-sebab terbesar yang dengannya Allah menghilangkan rasa sedih dan gundah gulana (dari seorang hamba), adalah : Memperbanyak berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala Memperbanyak membaca al-Qur-an Karena hal ini merupakan sebab-sebab untuk melapangkan dada dan menghilangkan rasa sedih dan gundah gulana. Oleh karena itu perbanyaklah berdzikir kepada Allah, juga membaca al-Qur-an. Demikian juga istighfar dan taubat dari maksiat dan menjauhi maksiat. Tinggalkanlah maksiat

Ta’awun dalam da’wah

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin -rahimahullah- berkata : Maka wajib bagimu wahai saudara-saudaraku, untuk senantiasa tolong menolong, saling bantu membantu dengan saudara-saudaramu para da’i dalam dakwahnya. Hingga berkembang dan berhasil dalam dakwahnya. Selama engkau menginginkan kalimat Allah menjadi tinggi. Dan ketahuilah wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya da’i-da’i penyeru-penyeru kejelekan dan kejahatan mereka senang dan ingin untuk memecah belah para da’i penyeru kebaikan, karena mereka mengetahui bahwa persatuan mereka dan kerja sama mereka

Amanah orang tua

Allah ﷻ mengamanahi orang tua dengan anak-anak mereka dan memberikan mereka hak dan kewajiban dan menjadikannya ujian bagi para orang tua. Jika para orang tua memperlakukan anak-anak mereka sebagaimana yang Allah ﷻ perintahkan kepada mereka, maka mereka mendapatkan pahala yang agung dan balasan yang besar. Namun jika mereka lalai dalam pendidikan anak, maka sungguh mereka layak mendapatkan hukuman sesuai dengan tingkat kelalaian mereka.  Allah ﷻ berfirman: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا

Didiklah anakmu

Ibnu Umar berkata: “Didiklah anakmu.. sesungguhnya dirimu akan ditanya tentang anakmu; bagaimana kamu mendidiknya, apa yang kamu ajarkan. Sesungguhnya ia (anakmu) akan ditanya tentang bagaimana baktinya dan ketaatannya padamu”[4] Sebagaimana Allah ﷻ berwasiat kepada anak-anak untuk berbakti kepada orang tua dan berbuat baik kepada mereka dalam firman-Nya: وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۗ Kami telah mewasiatkan (kepada) manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya (Al Ankabut: 8)

Memilih Istri

Sesungguhnya pilar pertama dalam pembinaan anak adalah memilih istri yang shalihah. Pilar ini dilakukan sebelum kedua orang tua diberikan anugerah berupa anak-anak. Kamu wajib bersungguh-sungguh dalam memilih istri yang dikenal dengan keistiqamahan, kebaikan, dan ketakwaaan. Karena istri shalihah akan membantumu dalam membimbing, mendidik, dan membesarkan mereka dengan perkembangan yang baik sehingga sekalipun wanita shalihah tidak membantu suaminya dalam membina anak-anak maka -minimal- ia tidak akan memberikan mudharat pada agama dan

Wasiat Kepada Para Orang Tua

Allah ﷻ juga berwasiat kepada para orang tua untuk membimbing dan mendidik anak-anak mereka sebagaimana firman Allah ﷻ ta’ala: يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ Allah  mewasiatkan kepadamu tentang anak-anakmu (An Nisa: 11) Maka wasiat Allah ﷻ kepada para orang tua terhadap anak-anak mereka lebih didahulukan daripada wasiat Allah ﷻ kepada anak-anak terhadap orang tua mereka[5]. Nabi kita yang mulia telah mengabarkan bahwa kedua orang tua memiliki pengaruh yang luar biasa kepada