Terdapat hadits yang shahih dari Nabi yang menguatkan hal ini dan menjelaskan kewajiban bagi para orang tua dalam sabdanya:
ูููููููู ู ุฑูุงุนู ูููููููููู ู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู. ุงูุฅู ูุงู ู ุฑูุงุนู ูููููู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชูููุ ููุงูุฑููุฌููู ุฑูุงุนู ูููู ุฃููููููู ูููููู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู ุ ููุงููู ูุฑูุฃูุฉู ุฑูุงุนูููุฉู ูููู ุจูููุชู ุฒูููุฌูููุง ูููููู ู ูุณูุฆููููุฉู ุนููู ุฑูุนููููุชูููุงุ ููุงููุฎูุงุฏูู ู ุฑูุงุนู ูููู ู ูุงูู ุณููููุฏููู ูููููู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชูููุ ุฃููุงู ูููููููู ู ุฑูุงุนู ูููููููููู ู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู.
Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang Imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimipinannya, seorang pembantu adalah penjaga harta tuannya dan bertanggung jawab atas apa yang dijaganya. Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya[2] Ucapan Rasulullah ๏ทบ โbertanggung jawabโ mengandung peringatan bahwa Allah ๏ทป akan bertanya pada hambanya tentang amanah ini manakala mereka berdiri di hadapan Allah ๏ทป pada hari kiamat. Sebagian ahli ilmu berkata: โSesungguhnya Allah ๏ทป bertanya kepada orang tua tentang anak-anaknya sebelum Allah ๏ทป bertanya kepada anak-anak tentang orang tuanya. Sesungguhnya sebagaimana orang tua memiliki hak atas anak, maka anak pun memiliki hak atas orang tuanyaโ